Posterkelas adalah poster yang bertujuan untuk memberikan informasi berupa pengetahuan dan motivasi kepada siswa, dimana poster ini seringkali ditemui di kelas-kelas. ADVERTISEMENT Demikianlah sedikit uraian terkait ciri-ciri poster dan juga jenis-jenis poster berdasarkan tujuannya.

ArticlePDF AvailableAbstract and FiguresSekolah Kami merupakan sekolah informal yang didirikan secara swadaya untuk membantu memberikan pendidikan kepada anak-anak pemulung dan kaum dhuafa di wilayah Bekasi Barat. Sekolah Kami menyediakan pendidikan gratis setara SD, SMP, dan SMA, sebelum mereka disalurkan ke sekolah-sekolah kejuruan. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan pihak Sekolah Kami, diketahui bahwa para peserta didik sering kali kurang memiliki motivasi belajar. Rendahnya motivasi ini terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga karena mereka harus membantu orang tua bekerja. Akibatnya mereka sulit membagi waktu dan kurang bersemangat belajar. Pembahasan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Desain Komunikasi Visual, yaitu memberikan solusi berupa mendesain poster motivasi sebagai media edukasi untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada anak-anak pemulung dan dhuafa tersebut. Penyampaian pesan melalui poster berisi motivasi tentang kedisiplinan, rasa percaya diri, komitmen, dan berpikir positif. Saat ini, area Sekolah Kami masih memiliki keterbatasan dalam penyediaan poster edukasi yang ditempel di dinding ruang kelas maupun di area sekolah. Perancangan poster motivasi ini diharapkan dapat menjadi media komunikasi yang menarik perhatian peserta didik, sekaligus sebagai indoktrinasi pesan secara tidak langsung setiap kali mereka datang ke sekolah. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. © 2021 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat diterbitkannya paper pengabdian masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat p-ISSN 2716-4861, e-ISSN 2716-3997 Volume 2 Nomor 2 Edisi Juli 2021 MENDESAIN POSTER MOTIVASI SEBAGAI MEDIA EDUKASI ANAK-ANAK PEMULUNG DAN DHUAFA DI SEKOLAH KAMI, BEKASI BARAT Winny Gunarti Widya Wardani1*, Rina Wahyu Winarni1 1 Desain Komunikasi Visual, Universitas Indraprasta PGRI Article history Received 23 April 2021 Revised 1 Mei 2021 Accepted 21 Juni 2021 *Corresponding author Winny Gunarti Widya Wardani Email Abstrak Sekolah KAMI merupakan sekolah informal yang didirikan secara swadaya untuk membantu memberikan pendidikan kepada anak-anak pemulung dan kaum dhuafa di wilayah Bekasi Barat. Sekolah KAMI menyediakan pendidikan gratis setara SD, SMP, dan SMA, sebelum mereka disalurkan ke sekolah-sekolah kejuruan. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan pihak Sekolah KAMI, diketahui bahwa para peserta didik sering kali kurang memiliki motivasi belajar. Rendahnya motivasi ini terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga karena mereka harus membantu orang tua bekerja. Akibatnya mereka sulit membagi waktu dan kurang bersemangat belajar. Pembahasan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Desain Komunikasi Visual, yaitu memberikan solusi berupa mendesain poster motivasi sebagai media edukasi untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada anak-anak pemulung dan dhuafa tersebut. Penyampaian pesan melalui poster berisi motivasi tentang kedisiplinan, rasa percaya diri, komitmen, dan berpikir positif. Saat ini, area Sekolah KAMI masih memiliki keterbatasan dalam penyediaan poster edukasi yang ditempel di dinding ruang kelas maupun di area sekolah. Perancangan poster motivasi ini diharapkan dapat menjadi media komunikasi yang menarik perhatian peserta didik, sekaligus sebagai indoktrinasi pesan secara tidak langsung setiap kali mereka datang ke sekolah. Kata Kunci Poster Motivasi, Media Edukasi, Anak Pemulung, Dhuafa, Sekolah KAMI Abstract Sekolah Kami is an informal school established independently to help provide education to children of scavengers and poor people in the West Bekasi area. Sekolah Kami provides free education equivalent to SD, SMP, and SMA before transferring to vocational schools. Based on observations and discussions with Sekolah Kami, it is known that students often lack the motivation to learn. This low motivation is mainly influenced by family environmental factors because they must help their parents work. As a result, they find it difficult to divide their time and lack enthusiasm for learning. The discussion of this Community Service activity uses a qualitative method with a Visual Communication Design approach, which provides a solution in designing a motivational poster as an educational medium to instill the values of character education in these scavenger and needy children. D elivering messages through signs containing motivation about discipline, self-confidence, commitment, and positive thinking. Currently, Sekolah Kami still has limitations in providing educational posters posted on the walls of classrooms and in the school area. The design of this motivational poster is expected to be a communication medium that attracts students' attention and indirect message indoctrination every time they come to school. Keywords Motivational Posters, Educational Media, Scavenger Children, Poor People, Sekolah KAMI Copyright © 2021 Winny Gunarti Widya Wardani & Rina Wahyu Winarni PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan skala ekonomi terbesar. Namun dalam permasalahan kesejahteraan sosial, masih banyak masyarakat, khususnya kalangan minoritas yang masih terjerat dalam persoalan kemiskinan dan ketidakmerataan pendidikan. Hal ini tidak saja terjadi di desa, melainkan juga di kota-kota besar, seperti Jakarta. Keberadaan keluarga dengan penghasilan ekonomi di bawah rata-rata telah Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 366 menimbulkan dampak sosial pula bagi kesejahteraan anak-anak dari golongan masyarakat bawah. Banyak dari anak-anak para pemulung atau kaum dhuafa yang terpaksa mengikuti jejak orang tuanya. Ribuan anak Indonesia turun ke jalan demi membantu kehidupan keluarganya, sehingga mereka meninggalkan bangku sekolah. Padahal, Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31 Ayat 1 menyebutkan bahwa, "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan" Data profil anak Indonesia 2018, yang dikeluarkan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Windiarto et al., 2018 menyebutkan bahwa "Sebanyak 1,17 persen anak usia 7-17 tahun adalah anak putus sekolah. Sebagian besar anak berumur 7-17 tahun yang tidak/belum pernah bersekolah atau tidak bersekolah lagi dikarenakan alasan ekonomi". Pengertian putus sekolah dalam penelitian Madani & Risfaisal, 2017 disebutkan sebagai proses berhentinya siswa dari suatu lembaga pendidikan formal tempatnya belajar secara terpaksa. Salah satu penyebabnya adalah kondisi ekonomi keluarga yang tidak memadai. Kondisi ini banyak dialami oleh anak-anak dari keluarga pemulung dan anak-anak kaum dhuafa. Keluarga pemulung adalah keluarga yang menggantungkan mata pencaharian hidupnya dari mengumpulkan barang-barang bekas. Didefinisikan oleh Mudiyono, dkk dalam Sutardji, 2009 pemulung adalah orang yang mengumpulkan dan memproses sampah di jalan-jalan, sungai-sungai, bak-bak sampah dan lokasi pembuangan akhir sebagai komoditas pasar. Sedangkan pengertian kaum dhuafa duafa menurut al-Qur'an, orang-orang yang termasuk kategori kaum dhuafa di antaranya anak-anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabit musafir, orang yang meminta-minta, dan hamba sahaya Farhan, 2015. Ketiadaan keahlian dan keterbatasan pengetahuan semakin menyebabkan anak-anak putus sekolah dari keluarga pemulung dan kaum dhuafa tersebut kesulitan mengembangkan potensi dirinya. Anak-anak perlu didorong kreativitasnya melalui pendidikan agar bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sebagaimana dikatakan Rachmahana, 2008; Ali, 2009 kreativitas adalah jantung inovasi. Tanpa kreativitas, maka tidak akan ada inovasi. Semakin tinggi kreativitas, maka semakin lebar pula jalan menuju inovasi. Anak-anak yang mengalami keterpurukan akibat kemiskinan orang tuanya, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi juga masyarakat secara umum, terutama mereka yang memiliki peluang untuk ikut berpartisipasi mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan nonformal bagi anak-anak kaum dhuafa tersebut. Lahirnya sejumlah lembaga pendidikan gratis bagi anak-anak para pemulung dan kaum dhuafa yang diprakarsai secara swadaya oleh masyarakat merupakan kegiatan yang sangat positif. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Desain Komunikasi Visual menyorot keberadaan Sekolah KAMI, yaitu salah satu sekolah informal bagi anak-anak pemulung dan kaum dhuafa yang berlokasi di Bintara Jaya, Bekasi Barat. Berdasarkan informasi yang disosialisasikan melalui situs Sekolah KAMI didirikan sejak tahun 2001 oleh Dr. Irina Amongpraja, dan dikelola secara swadaya untuk menampung kegiatan belajar anak-anak pemulung dan kaum dhuafa. Sekolah KAMI menyediakan pendidikan gratis setara SD dan SMP sebelum menyalurkan ke sekolah kejuruan. Di Sekolah KAMI terdaftar sekitar 120 murid, tidak termasuk alumni yang sudah diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah negeri. Murid di Sekolah KAMI adalah anak-anak dari komunitas pemulung Bekasi yang terdiri dari sekitar 700 keluarga. Dari segi sarana dan prasarana yang disediakan oleh Sekolah KAMI adalah area sekolah yang luas dengan taman yang asri, meskipun berada di lokasi komplek hunian para pemulung dan pembuangan sampah. Sekolah KAMI juga menyediakan semua perlengkapan belajar dan kebutuhan pendukung seperti transportasi dan makanan saat jam sekolah. Tujuan pendirian Sekolah KAMI adalah berupaya secara bersungguh-sungguh untuk ikut mencerdaskan bangsa, membentuk manusia religius yang bertaqwa kepada Allah SWT, beriman, berilmu dan beramal soleh, serta berakhlak baik. Sekolah KAMI secara konsisten ikut membantu pemerintah memberantas kebodohan dan kemiskinan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat, Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 367 serta membentuk manusia yang berkualitas dan terampil. Sekolah KAMI juga merekrut kader-kader pendidik yang peduli terhadap masa depan generasi bangsa melalui kerja nyata. Sekolah KAMI beralamat di Bintara Jaya IV Dalam, Gg. Masjid Bekasi Barat. Saat ini Sekolah KAMI masih menyewa lahan yang disediakan oleh donatur. Area sekolah terdiri dari 6 ruang kelas, satu ruang baca, satu aula terbuka untuk kegiatan seni, juga halaman untuk kegiatan bertanam hidroponik. Tersedia pula ruang dapur, ruang kamar mandi, dan halaman bermain. Jumlah tenaga pengajar yang terdaftar saat ini adalah 6 orang. Selebihnya, kegiatan keterampilan lebih sering diberikan oleh para sukarelawan dari perguruan tinggi atau individu. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pihak Sekolah KAMI, hambatan dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak para pemulung dan kaum dhuafa itu adalah kurangnya motivasi belajar. Rendahnya motivasi ini dipengaruhi oleh faktor sosial, terutama dari lingkungan keluarga sendiri. Dikatakan Ahmadi 2013 dalam Setyorini, 2014 peranan ekonomi sangat menentukan pendidikan anak, karena kelangsungan belajar membutuhkan biaya yang tidak sedikit, seperti untuk membeli alat tulis, seragam, dan lain-lain. Keluarga miskin akan merasa berat karena keuangan sehari-sehari dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Selain itu, keluarga miskin juga akan kesulitan untuk menyediakan tempat belajar yang memadai agar anak-anak dapat belajar secara efisien dan efektif. Akibat adanya tuntutan ekonomi dan kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk belajar, maka anak-anak dari keluarga pemulung lebih didorong untuk membantu penghasilan keluarga sehari-hari, dibandingkan meluangkan waktu untuk menimba ilmu. Selama ini, anak-anak yang datang ke Sekolah KAMI telah mendapat izin dari orang tuanya untuk belajar, dengan pertimbangan mereka diberikan makan saat jam sekolah. Pemberian makan siang ini terkadang menjadi satu-satunya makanan mereka di hari itu. Para orang tua yang bekerja sebagai pemulung, tukang cuci, dan pekerjaan lainnya yang sifatnya serabutan juga sebenarnya memiliki harapan, bahwa anak-anak mereka dapat menjadi generasi pertama yang bisa membaca. Namun, fakta lain yang harus dihadapi anak-anak adalah, sepulang sekolah, mereka harus kembali bekerja membantu orang tua, pergi berjalan sejauh 5 km untuk memulung. Mimpi mereka cenderung sederhana, yaitu suatu hari dapat memiliki karung yang lebih besar dari orang tuanya. Sekolah KAMI bertekad untuk membantu membangun mimpi yang lebih besar lagi melalui pendidikan, sehingga mereka mampu merealisasikan cita-cita yang lebih tinggi demi masa depan yang lebih baik. Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas Bab I Pasal 1 Ayat 1 telah menjelaskan makna pendidikan sebagaimana tertulis “yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya”. Upaya memotivasi ini perlu didukung dengan berbagai cara, di antaranya melalui pembekalan secara verbal dan nonverbal. Pembekalan secara nonverbal di lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui media yang bersifat cetak, di antaranya adalah poster. Atiko, 2019 mendefinisikan poster sebagai media pengumuman dalam bentuk gambar atau tulisan yang ditempelkan di dinding atau tembok, dan di tempat umum yang strategis agar mudah diketahui orang banyak. Poster juga didefinisikan sebagai media ajakan untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, media poster biasanya didesain dengan gambar-gambar dan tulisan berukuran besar yang menarik dan berwarna. Daryanto dalam Wulandari, 2017 menyebutkan bahwa poster dapat digunakan sebagai motivasi dalam pendidikan karakter, khususnya dalam proses kegiatan belajar. Poster dapat dijadikan media pendorong agar peserta didik tertarik untuk mempelajari lebih jauh dan ingin mengetahui hakikat dari pesan yang disampaikan. Tujuan poster adalah untuk memotivasi peserta didik sebagai penyadaran, propaganda, atau ajakan untuk Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 368 melakukan sesuatu yang positif, sekaligus menanamkan nilai-nilai sosial dan keagamaan. Pemasangan poster dapat di dalam ruang atau di luar ruang yang strategis agar mudah terlihat dan dibaca oleh peserta didik. Sesuai dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual yang diampu oleh Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Indraprasta PGRI, maka tim merumuskan pentingnya media edukasi berupa poster-poster motivasi yang menarik perhatian di lingkungan sekolah demi membangun pendidikan karakter dari anak-anak para pemulung dan dhuafa tersebut. Definisi motivasi mengacu pada pemikiran Schunk 2012 dalam Susanti, 2019 bahwa motivasi berhubungan dengan tujuan, aktivitas, dan ketekunan. Motivasi yang dimiliki oleh peserta didik akan mendorongnya untuk terus menggunakan kemampuannya dalam bekerja dan membuatnya mampu bertahan ketika menghadapi tantangan, bahkan tetap berjuang hingga mampu memperoleh solusinya. Saat ini, area Sekolah KAMI masih memiliki keterbatasan dalam penyediaan poster edukasi yang ditempel di dinding-dinding sekolah. Keberadaan poster edukasi bermuatan pesan motivasi tersebut diharapkan dapat menarik perhatian anak-anak, sekaligus sebagai indoktrinasi pesan secara tidak langsung yang dapat dibaca di ruang kelas maupun di halaman sekolah, setiap kali mereka datang ke Sekolah Kami METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi dan wawancara dengan pihak Sekolah KAMI. Tahapan kegiatan dimulai dari Februari 2020 sampai dengan Juni 2020, berupa tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan perancangan poster motivasi hingga hasil perancangan desain poster, serta diakhiri dengan penyerahan poster tehadap Sekolah KAMI selaku Mitra. Dalam melakukan tahapan kegiatan tersebut, Tim Pelaksana juga menggunakan pendekatan desain komunikasi visual dalam menghasilkan rancangan poster motivasi. Desain komunikasi visual adalah bentuk ungkapan kreatif yang disampaikan melalui berbagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis, baik itu gambar atau ilustrasi, permainan tipografi atau huruf, pemilihan warna, serta adanya komposisi atau pengaturan tata letak visual Wahyuningsih, 2013. Pendekatan desain komunikasi visual ini bertujuan agar pesan yang dikonstruksi melalui olahan visual dapat diterima oleh individu atau kelompok masyarakat yang menjadi target sasaran dengan cara-cara yang menyenangkan, sekaligus mudah untuk dicerna. Poster sebagai media penyampai pesan adalah bagian dari hasil karya desain komunikasi visual. Dikatakan oleh Sumartono & Astuti, 2018, poster adalah suatu media yang menonjolkan kekuatan pesannya pada visual, dan warna untuk dapat memengaruhi perilaku maupun sikap seseorang untuk melakukan sesuatu. Media poster juga memiliki sejumlah keunggulan, yaitu dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman terhadap pesan; dapat dilengkapi dengan warna-warna yang menarik perhatian; bentuknya sederhana dan tanpa memerlukan peralatan khusus; penempatannya mudah dan pembuatannya tidak memerlukan biaya banyak. Untuk merealisasikan perancangan poster motivasi Sekolah Kami, pelaksanaan kegiatan melalui tahapan berikut 1. Tahap observasi, yaitu melakukan observasi ke Sekolah KAMI untuk melakukan pendataan mengenai hal-hal yang diperlukan, terutama menyangkut kebutuhan program pendidikan, ketersediaan ruang, keadaan lingkungan setempat. Pada tahap observasi ini Tim Pelaksana mendokumentasikan data gambaran tentang suasana sekolah dan keadaan sekolah tersebut, yaitu lokasi sekolah yang berada di lingkungan tempat pembuangan sampah, di mana juga menjadi tempat tinggal bagi anak-anak pemulung, serta minimnya ketersediaan media informasi berupa poster di lingkungan sekolah. Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 369 2. Tahap komunikasi dengan Pimpinan Sekolah KAMI selaku Mitra, terutama penjelasan tentang maksud dan tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi, kesediaan pihak sekolah sendiri, dan perencanaan yang menyangkut persiapan kegiatan. 3. Tahap persiapan meliputi konsep perancangan, proses perancangan, dan hasil perancangan, baik untuk konten dan visualisasinya, serta membuat jadwal kegiatan. Pada tahap ini, Tim Pelaksana mempersiapkan elemen desain poster terdiri dari elemen gambar atau ilustrasi, elemen warna, elemen tipografi, di mana keseluruhan elemen tersebut kemudian diolah ke dalam sebuah komposisi layout atau tata letak. 4. Tahap penyerahan hasil rancangan desain poster motivasi sebagai media edukasi di lingkungan belajar kepada pihak Sekolah KAMI. Pada tahap ini, poster diserahkan langsung kepada pihak pemilik sekaligus pimpinan, dan dilakukan pemasangan poster secara langsung di ruang interior maupun eksterior sekolah. 5. Tahap evaluasi hasil rancangan berupa catatan umpan balik dari para peserta didik selaku target sasaran dari poster motivasi sebagai media edukasi. HASIL PEMBAHASAN Perancangan poster motivasi dalam pelaksanaannya memerlukan proses bertahap agar hasilnya dapat sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dalam hal ini, pesan poster diharapkan dapat membantu memberikan motivasi kepada peserta didik yang terdiri dari anak-anak pemulung dan kaum dhuafa. Hasil dari pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat dijabarkan melalui lima tahapan. Tahap Observasi di Lingkungan Sekolah KAMI Pada tahapan observasi, Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melakukan beberapa kali observasi dan melakukan wawancara mendalam dengan pihak pengelola Rumah KAMI. Berdasarkan hasil observasi, diperoleh gambaran bahwa belum adanya poster-poster edukasi yang dipajang di dinding ruang kelas ataupun dinding luar kelas. Selama ini, para peserta didik dari kalangan keluarga pemulung dan kaum dhuafa jarang terpapar oleh media informasi yang menarik perhatian secara visual. Saran-saran motivasi untuk membangkitkan semangat belajar mereka lebih sering disampaikan secara lisan oleh para tenaga pendidik sukarelawan. Itu pun terbatas saat jam belajar saja. Padahal, motivasi perlu diberikan secara terus-menerus dan memerlukan kemauan yang kuat. Hal ini dapat dibantu dengan kehadiran media informasi yang dapat sering dibaca, yang secara perlahan-lahan pesannya dapat terekam dalam ingatan. Oleh karena itu, pengadaan poster-poster yang bertujuan memotivasi anak-anak pemulung dan kaum dhuafa tersebut menjadi penting. Poster-poster dengan pesan motivasi dapat menjadi solusi media komunikasi untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada, dengan tujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya menimba ilmu di sekolah sebagai bekal untuk meraih masa depan yang lebih baik. Selain itu, pesan motivasi diberikan kepada para peserta didik melalui tampilan visual poster yang menarik, serta isinya disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Selanjutnya rancangan poster motivasi dapat mengisi dinding-dinding ruang kelas Sekolah KAMI yang selama ini kosong, sehingga dapat dibaca setiap hari. Dalam observasi di lapangan, anak-anak yang terbiasa ikut bekerja menjadi pemulung bersama orang tuanya, sering terlihat kurang antusias, sehingga para peserta didik perlu didorong untuk selalu bersemangat menyelesaikan pendidikan, minimal dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. Para peserta didik juga diajak untuk tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai persoalan keluarga yang ada, dan tetap berusaha bangkit. Melalui ajakan untuk meneruskan pendidikan di Sekolah KAMI, diharapkan para peserta didik dapat terus menambah wawasan, dan merasakan manfaatnya belajar dalam suasana yang aman dan nyaman. Selama mengikuti pendidikan di Sekolah KAMI, anak-anak para pemulung dan kaum dhuafa itu juga diajarkan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, di antaranya melalui kegiatan olahraga. Sebelum pelajaran dimulai, mereka diajak untuk bersenam mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakan oleh guru pembimbingnya. Kegiatan olah raga biasanya dilakukan di halaman sekolah pada pagi hari Gambar 1a. Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 370 a b c Gambar 1. Kegiatan olah raga di lingkungan Sekolah KAMI a Lingkungan tempat pembuangan sampah dan rumah keluarga pemulung b Ruang kelas Sekolah KAMI c Lokasi Sekolah KAMI menempati lahan kosong yang terdapat di area pembuangan sampah di Bekasi Barat. Di lokasi tersebut juga menjadi tempat tinggal para keluarga pemulung. Rumah-rumah petak mereka bersebelahan dengan tumpukan sampah. Para donatur kemudian membangun ruang-ruang semi permanen dari bambu dan kayu sebagai ruang kelas, ruang dapur, ruang kamar mandi, dan ruang kegiatan. Anak-anak dari keluarga pemulung sebenarnya tidak perlu berjalan jauh untuk bisa datang ke Sekolah KAMI, karena bangunan sekolah sangat berdekatan dengan rumah mereka. Gerbang sekolah tersebut bahkan langsung menghadap ke rumah-rumah para keluarga pemulung. Foto berikut menggambarkan suasana tempat tinggal para pemulung yang berada berseberangan dengan Sekolah Kami Gambar 1b. Ruang kelas dibuat dari dinding kayu. Ada yang didesain terbuka, dan ada yang tertutup berdaun pintu. Setiap kelas dapat menampung sekitar 10-15 anak. Penataan meja belajarnya di setiap kelas sesuai ketersediaan, ada yang menggunakan meja lebar dan ada yang disusun per meja per siswa. Namun suasana kelas dibuat nyaman untuk belajar Gambar 1c. Tahap Komunikasi Intensif Dengan Sekolah KAMI Pada tahapan komunikasi, Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melakukan wawancara dengan Ibu Tatiana, selaku Pelaksana Operasional dan Hubungan Masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara, ada empat pesan utama yang perlu disosialisasikan secara terus menerus kepada seluruh Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 371 masyarakat di lingkungan Sekolah Kami. Tidak saja bagi peserta didik, tetapi juga para orang tua peserta didik sebagai keluarga terdekat anak-anak. Pesan tentang nilai-nilai sosial ini, bila dikomunikasikan secara berkesinambungan dengan cara-cara yang tidak kaku, diharapkan dapat membuka wawasan tentang tujuan utama pendidikan. Terutama bagi golongan masyarakat menengah ke bawah, yang masih menganggap bahwa pendidikan bukanlah prioritas. Oleh karena itu, target dan luaran yang dilakukan untuk Sekolah KAMI adalah membantu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang keberadaan Sekolah KAMI melalui laporan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, yang nantinya dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah pada Jurnal PKM. Kemudian menghasilkan perancangan poster edukasi dengan ukuran A2 sebagai solusi pemberian pesan tentang motivasi, disiplin, dan kepercayaan diri, melalui visualisasi yang menarik perhatian anak-anak, sebagai luaran produk poster motivasi yang komunikatif dan menarik, yang dapat dipajang di dinding-dinding sekolah. Memberikan stimulasi tentang ilmu Desain Komunikasi Visual, khususnya dalam konteks keberadaan poster edukasi, yang dapat mendorong terbukanya ruang kreativitas di lingkungan sekolah. Kegiatan ini pun menjadi bentuk dukungan terhadap program pendidikan dari pemerintah, berdasarkan Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas Bab I Pasal 1 Ayat 1 yang menyatakan bahwa pendidikan sebagai sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya. Menurut Dr. Irina Amongpraja, selaku pendiri Sekolah Kami juga menyatakan, bahwa yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan remaja di lingkungan Sekolah KAMI adalah motivasi. Sedangkan bagi para tenaga sukarelawan yang bekerja untuk Sekolah KAMI, mereka perlu memiliki motivasi yang kuat untuk ikut berpartisipasi mengentaskan kemiskinan. "Kita tidak boleh bersikap menunggu, kita harus langsung melakukan sesuatu. Jangan beralasan kita tidak bisa berbuat karena tidak ada dana. Tetapi jika kita melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, maka uang yang dibutuhkan itu justru akan mencari kita," demikian dikatakan Dr. Irina Amongpraja. Hal ini terbukti, dengan semakin berkembangnya Sekolah KAMI. Mulai dari lokasi yang tadinya hanya terbatas, semakin bertambah luas dan terfasilitasi dengan adanya sumbangan dari para donatur. Seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di Sekolah KAMI merupakan hasil dari para Donatur. Termasuk kebutuhan makan siang anak-anak di Sekolah KAMI, juga telah difasilitasi oleh para Donatur. Oleh karena itu, segala bentuk dukungan moral dari finansial ini harus bersinergi dengan para peserta didik dan para sukarelawan di Sekolah KAMI, agar hasilnya dapat bermanfaat. Pengadaan poster edukasi berisi pesan tentang nilai-nilai sosial merupakan salah satu cara berkomunikasi yang diharapkan dapat terus mengingatkan tentang pentingnya membangun masa depan yang lebih baik di lingkungan keluarga pemulung dan kaum dhuafa tersebut. Tahap Persiapan Poster Motivasi Bersama Sekolah KAMI Pada tahap persiapan, Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat mengawali perancangan poster motivasi dengan membuat draft awal mengenai rencana gambar dan isi tulisan poster. Selama tahap persiapan, tim secara berkala melakukan komunikasi dengan Ibu Tatiana untuk melakukan revisi-revisi yang diperlukan agar pesan tepat sasaran. Adapun unsur-unsur revisi poster meliputi 1. Revisi teks pesan, berupa teks tulisan yang disampaikan secara singkat, padat, dan mudah dipahami. 2. Revisi ilustrasi, berupa penggunaan ilustrasi dengan gaya kartun yang banyak diminati oleh anak-anak. 3. Revisi tata letak visual, berupa penempatan objek visual yang proposional, seimbang, dan simetris, sehingga fokus objek dapat lebih terlihat serta tidak didominasi teks. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh daya tarik ilustrasi. 4. Revisi warna, berupa pemilihan warna-warna kontras dengan kecenderungan warna primer merah, biru, kuning dan sekunder hijau, oranye, ungu Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 372 Tahap berikutnya adalah melakukan proses perancangan poster edukasi tahap awal, dengan mendesain empat poster yang menampilkan ilustrasi dan teks. Pengerjaan poster edukasi ini diawali dengan sketsa dasar, menetapkan gaya visual untuk ilustrasinya, pemilihan tipografi untuk teksnya, melakukan komposisi visual yang memudahkan pemahaman dan pembacaan terhadap poster. Selain itu, dilakukan juga pemilihan dan pewarnaan dalam dua tahapan untuk menghasilkan daya tarik bagi pembacanya. Warna-warna yang menarik perhatian sangat diutamakan dalam perancangan poster, karena elemen ini menjadi yang pertama kali mengarahkan pandanganan mata. Sebagaimana dikatakan Danesi, 2010, di dalam desain, elemen warna dapat membawa pesan. Secara psikologis, pada warna primer, pilihan warna merah dapat membangkitkan semangat seseorang, warna kuning mendorong rasa ingin tahu dan kecerdasan. Sedangkan warna biru dapat memberikan rasa damai dan bersih. Pada pilihan warna sekunder, warna hijau dapat menghadirkan ketenangan. Warna oranye secara tidak langsung menebarkan rasa optimis. Kemudian warna ungu diyakini dapat membawa efek spiritual. Kombinasi warna primer dan sekunder inilah yang diolah dalam poster motivasi. Produk luaran poster edukasi tentang nilai-nilai sosial menitikberatkan pada pesan teks dan kekuatan visual gambar, agar siapa pun yang melihatnya tertarik untuk membaca dan dapat memahaminya. Poster edukasi dibuat dengan spesifikasi sebagai berikut Ukuran A2; Menggunakan materi kertas berjenis art carton; Menggunakan bingkai berkaca agar tahan cuaca; Ditampilkan full color atau warna penuh. Adapun narasi teks dan visualisasi yang ditampilkan pada poster meliputi empat uraian sebagai berikut 1. Poster motivasi ke-1 berisi pesan Yuk, Hidup Bersih dan Sehat Setiap Hari Poster ini mengajak peserta didik untuk tetap peduli dengan kebersihan diri dan lingkungan setiap hari, meskipun pekerjaan mereka senantiasa berkaitan dengan sampah. Ajakan hidup bersih disesuaikan dengan program PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari pemerintah, yaitu Selalu mencuci tangan pakai sabun; Rajin makan buah dan sayur; Semangat berolah raga dan beraktivitas; Tidak merokok; Gunakan jamban sehat; Menjaga lingkungan rumah dan sekolah; Budayakan air bersih untuk berbagai keperluan. Gambar 2. Motivasi untuk menjaga kebersihan diri Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 1996 di lingkungan masyarakat sebagai tahapan awal dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas kesehatan masyarakat. Penerapan program PHBS ini telah disosialisasikan di sekolah-sekolah agar tercipta lingkungan sekolah yang sehat. Program ini berlaku untuk seluruh masyarakat di lingkungan apa pun PERMENKES RI, 2011. Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 373 Menurut Nuria, 2019 pemahaman tentang kebersihan perlu diajarkan sejak anak-anak, agar di masa tumbuh kembangnya bisa membentuk karakter dan menjaga kesehatan diri. Di antaranya, anak-anak perlu diajarkan rajin mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, dan buang air kecil/besar di kamar mandi. Dengan cara membiasakan diri menjaga hidup bersih, diharapkan anak-anak dapat hidup lebih sehat, meskipun mereka saat ini tinggal di lingkungan yang kurang bersih. 2. Poster Motivasi ke-2 berisi pesan Tak ada yang tak mungkin! Raihlah cita-cita dengan rajin belajar dan berdoa. Poster ini memotivasi agar setiap individu selayaknya memiliki cita-cita masa depan dan meyakini bahwa untuk mewujudkan cita-cita tersebut dapat diupayakan melalui kesungguhan dalam belajar dan berdoa. Poster ini juga secara tidak langsung mengajak peserta didik untuk lebih percaya diri, tentunya dengan tetap melakukan ikhtiar. Kepercayaan diri di dalam pribadi individu menunjukkan adanya perasaan positif terhadap dirinya, memiliki keyakinan yang kuat terhadap dirinya, dan memiliki pengetahuan yang akurat akan kemampuan yang dimilikinya Perdana, 2019. Kepercayaan diri untuk meraih cita-cita juga harus diikuti dengan ikhtiar dan doa. Doa kepada Allah SWT merupakan bentuk tawakal atau penyerahan diri kepada Sang Maha Pencipta, karena segala sesuatu yang tidak mungkin diraih, bisa saja dicapai dengan cara-cara yang tidak terduga. Hal ini sebagaimana telah diwahyukan oleh Allah SWT dalam QS 36 82 "Jadilah, maka jadilah ia". Motivasi ini perlu ditanamkan pada anak-anak pemulung dan dhuafa, karena umumnya mereka tidak memiliki mimpi untuk meraih pendidikan tinggi, mengingat keadaan keluarga yang diliputi keterbatasan ekonomi. Menurut Nopianti et al., 2015, status sosial ekonomi keluarga menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar anak. Anak yang berasal dari keluarga kaya memungkinkan untuk dapat memenuhi kebutuhan belajarnya dan mampu berkreasi. Selain itu, orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga memungkinkan mereka untuk membantu anak-anaknya dalam proses belajar. Sedangkan orang tua yang status ekonominya rendah umumnya tidak mampu memenuhi kebutuhan biaya dalam proses belajar, sehingga mempengaruhi pula kreativitas anak. Status pendidikan orang tua yang rendah juga tidak memungkinkan mereka untuk memberikan bimbingan dalam proses belajar anak. Hal ini dengan sendirinya mempengaruhi motivasi belajar anak. Gambar 3. Motivasi untuk memiliki keyakinan diri Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 374 3. Poster Motivasi ke-3 berisi pesan Komitmen itu artinya membulatkan tekad untuk mencapai tujuan. Jadilah pribadi yang senantiasa "Berdisiplin, Bersemangat, dan Bertanggung jawab" Poster ini berupaya memberikan pemahaman tentang arti komitmen. Komitmen diperlukan agar setiap individu dapat konsisten menjalankan tugas dan kewajibannya demi mencapai tujuan. Menurut Nugraha & Imaddudin, 2019 salah satu kunci meraih keberhasilan pendidikan yang baik adalah dengan memiliki komitmen yang kuat untuk belajar. "Komitmen belajar mencakup niat dan kesungguhan, yaitu keterikatan secara intelektual dan emosional dalam melakukan aktivitas, tanggung jawab, dedikasi, dan keterlibatan secara aktif dalam keseluruhan proses pembelajaran". Komitmen juga dapat mendorong motivasi untuk meraih pencapaian-pencapaian yang diinginkan. Ketiadaan komitmen membuat anak-anak, remaja khususnya dapat mudah menyerah bila menghadapi tantangan, cepat bosan, dan cenderung pesimis. Marcia 1980 dalam Nugraha & Imaddudin, 2019 juga mengatakan bahwa proses pembelajaran yang baik dapat mempengaruhi komitmen, sehingga remaja yang telah berhasil mencapai identitas dirinya akan mampu membuat komitmen terhadap pilihan pendidikan dan pekerjaannya di masa mendatang. Poster ini mengajak peserta didik di lingkungan Sekolah KAMI untuk memiliki komitmen dalam menerapkan kedisiplinan, lebih bersemangat, dan bertanggung jawab. Menurut Tatiana, selaku humas Sekolah KAMI, kedisiplinan mereka dalam belajar kerap mengendur karena harus membantu orang tua bekerja, sehingga ada hari-hari tertentu yang mereka tidak bisa hadir ke sekolah. Keadaan ini secara tidak langsung juga mempengaruhi semangat belajar, karena mereka sering tertinggal dalam pelajaran. Oleh karena itu, perlu ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, bahwa kebulatan tekad untuk mencapai masa depan yang lebih baik sangat penting. Gambar 4. Motivasi untuk memiliki komitmen dalam hidup 4. Poster Motivasi ke-4 berisi pesan Berpikir positif. Tak ada perkerjaan yang sia-sia. Semua kerja keras akan membuahkan hasil. Termasuk ibadah dalam mencari ilmu. Poster ini mendorong setiap orang untuk senantiasa berpikir positif. Pikiran positif secara tidak langsung dapat menstimuli hasil yang positif pula. Selain itu, pikiran positif merupakan bentuk kesehatan mental yang dapat memompa semangat individu. Sebagaimana dikatakan Sukmadinata dalam Andinny, 2015 bahwa setiap individu perlu memiliki perasaan diri yang berharga karena ini akan mempengaruhi kesehatan mentalnya. Adanya perasaan diri yang berharga akan memperkuat keberadaan dirinya, sehingga ia tidak mudah goyah dalam menjalankan kehidupan. Jika seseorang merasa diri tidak berharga, maka hidupnya tidak akan merasa tenang, kehilangan harapan, sering merasa cemas, ragu-ragu, hampa, dan bentuk-bentuk Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 375 rasa tak menentu lainnya. Berpikir positif juga sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya seseorang, karena segala sesuatu bergantung dari apa yang ada di pikirannya. Berpikir positif merupakan suatu kegiatan akal budi yang bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Poster ini berupaya memotivasi para peserta didik di lingkungan Sekolah KAMI agar senantiasa berpikir positif bahwa mereka berhak untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan tidak selamanya harus meneruskan pekerjaan orang tuanya sebagai pemulung. Gambar 5. Motivasi untuk selalu berpikir positif Tahap Penyerahan Hasil Rancangan Poster Kepada Pihak Sekolah KAMI Pada tahap penyerahan hasil, keempat poster motivasi diserahkan langsung kepada Pemilik dan Pimpinan Sekolah Kami. Keempat poster dipasang secara tersebar, yaitu di ruang kelas, di halaman sekolah, dan di area aula kegiatan. Gambar 6. Penyerahan poster kepada Sekolah KAMI Dikatakan oleh Dr. Irina Amongpraja, bahwa keberadaan poster motivasi yang diletakkan di kelas dan di area lingkungan Sekolah KAMI, tidak saja berfungsi memberikan informasi, melainkan juga membantu memberikan motivasi dengan cara-cara yang menarik. Hal ini sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pihak Sekolah KAMI terhadap proses pembelajaran bagi anak-anak para pemulung dan kaum dhuafa, yaitu Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 376 Membantu golongan masyarakat ke bawah, khususnya anak-anak pemulung dan dhuafa untuk mendapatkan pendidikan yang setara; Memberikan ruang belajar dan bermain yang layak bagi anak-anak tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah; Memotivasi para peserta didik untuk berpikiran positif dan memiliki kemampuan mengembangkan potensi yang dimilikinya; Mempersiapkan para peserta didik untuk mampu melanjutkan pendidikan dan memiliki kemauan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga dan dirinya. Tahap Evaluasi Terhadap Poster Motivasi di Sekolah KAMI Tahap evaluasi terhadap poster motivasi yang telah dipajang di dinding-dinding interior dan eksterior Sekolah KAMI baru dilakukan sebatas pengamatan terhadap perilaku para peserta didik. Hal ini disebabkan suasana belajar di lingkungan tersebut masih terkendala oleh situasi pandemi, di mana tidak semua peserta didik dapat hadir sesuai dengan jam belajar yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Tatiana, selaku pimpinan operasional di sekolah tersebut, anak-anak menunjukkan respon yang positif, yaitu munculnya kebiasaan baru berupa perilaku mengamati poster, membaca pesan poster, dan membicarakan teks pesan dalam poster kepada guru-guru mereka. "Selama ini mereka tidak melihat banyak poster di lingkungan sekolah. Namun, sejak adanya poster-poster tersebut, anak-anak seperti terikat untuk membacanya, karena poster disampaikan dengan kalimat yang bagus. Kami sebagai guru-guru di sini harus ikut menjelaskan makna dan kalimat dari poster tersebut agar pesannya dapat dipahami," demikian penjelasan Ibu Tatiana. Diperlukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pesan motivasi dari poster terhadap anak-anak pemulung dan kaum dhuafa tersebut. Namun kegiatan pengumpulan data tersebut akan menjadi materi kegiatan untuk penelitian berikutnya. Demikian pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Sekolah KAMI. Ketersediaan media poster motivasi di lingkungan sekolah tersebut menjadi hal yang sangat penting dan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik setiap hari. Terlebih dalam situasi negeri yang masih dilanda pandemi Covid-19, semangat dan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik harus terus dibangun. KESIMPULAN Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menghasilkan simpulan bahwa perancangan poster motivasi untuk Sekolah KAMI menjadi bagian kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, sebagai upaya mendukung program pengentasan kemiskinan di lingkungan masyarakat golongan menengah ke bawah, khususnya para pemulung dan kaum dhuafa, melalui penyelenggaraan pendidikan setingkat sekolah dasar hingga menengah yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat, seperti Sekolah KAMI. Keberadaan poster motivasi di lingkungan Sekolah KAMI sangat penting karena dapat menjadi media komunikasi alternatif untuk mensosialisasikan pesan sosial untuk para peserta didik maupun masyarakat di lingkungan Sekolah KAMI. Adanya respon positif dari peserta didik tentang isi pesan poster, sebagaimana yang disampaikan pihak pengelola Sekolah KAMI menjadi salah satu indikator tersampaikannya pesan motivasi tersebut, meskipun tetap diperlukan bimbingan dari para pendidik di lingkungan sekolah. Kehadiran poster-poster motivasi yang selama ini tidak tersedia, juga menjadi stimulan yang perlu terus dikembangkan, antara lain dengan menambah bentuk-bentuk media komunikasi berbasis visualisasi lainnya. Produk luaran poster motivasi memiliki keunggulan dari segi desain komunikasi visual berupa kekuatan ilustrasi, teks, dan warna yang dapat menarik perhatian pembaca, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi pesannya. Dengan demikian, kegiatan penyuluhan dengan pendekatan desain komunikasi visual tentang nilai-nilai sosial menjadi solusi media yang dianggap efektif, karena penyuluhan disampaikan dengan cara-cara yang tidak menggurui dan disosialisasikan terus-menerus secara tidak langsung. Pemasangan poster di dinding-dinding strategis, seperti di ruang kelas ataupun ruang terbuka di lingkungan Sekolah KAMI dapat menarik perhatian peserta didik maupun masyarakat yang datang, sehingga dapat terus memberi motivasi. Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 377 Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan penyuluhan di masyarakat, agar ketersediaan media informasi seperti poster edukasi di lingkungan Sekolah Kami dapat diperbanyak dengan jenis pesan yang berbeda, yang sesuai dengan kebutuhan pihak Mitra. Selain itu, praktik penyuluhan kepada masyarakat melalui rancangan media komunikasi visual dapat dikembangkan dalam bentuk media komunikasi visual yang berbeda, seperti video atau pembuatan film pendek. Hal ini dapat menjadi kelanjutan kerjasama dengan pihak Mitra PUSTAKA Ali, M. 2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi. Imperial Bhakti Utama. Andinny, Y. 2015. Pengaruh Konsep Diri dan Berpikir Positif terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Formatif Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 32. Atiko. 2019. Booklet, Brosur, dan Poster Sebagai Karya Inovatif di Kelas. Caremedia Communications. Danesi, M. 2010. Pengantar Memahami SEMIOTIKA MEDIA. Jalasutra. Farhan, A. 2015. Al-Quran Dan Keberpihakan Kepada Kaum Dhuafa. Jurnal Imiyah Syi’ar, 152, 1–16. Madani, M., & Risfaisal, R. 2017. Perilaku Sosial Anak Putus Sekolah. Equilibrium Jurnal Pendidikan, 42, 184–193. Nopianti, E, P., & Syahrudin, H. 2015. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Akuntansi Di Sma. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 412, 1–10. Nugraha, A., & Imaddudin, A. 2019. Experiential Based Counseling Untuk Meningkatan Komitmen Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Di Wilayah Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Journal of Innovative Counseling Theory, Practice & Research, 31, 36–42. Nuria, R. 2019. Perilaku Hidup Sehat untuk Taman Kanak-kanak. Edu Publisher. Perdana, F. J. 2019. PENTINGNYA KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI SOSIAL DALAM KEAKTIFAN MENGIKUTI PROSES KEGIATAN BELAJAR. Edueksos Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 82. Rachmahana, R. S. 2008. Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam Pendidikan. El-Tarbawi, 11, 99–114. Setyorini, D. 2014. Pengaruh Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Anak Di Dusun Girimulyo, Kec. Jenawi, Kab. Karanganyar [Universitas Muhammadiyah Surakarta]. Susanti, L. 2019. Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi, Menyajikan Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran. Kompas Gramedia. Sutardji. 2009. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN SOSIAL EKONOMI PEMULUNG Sutardji Jurusan Geografi FIS - UNNES Abstrak. Jurnal Geografi, 62, 121–132. Wahyuningsih, S. 2013. Desain Komunikasi Visual. Bangkalan, UTM Press. Windiarto, T., Yusuf, A. H., Santoso, A. D., Nugroho, S., Latifah, S., Solih, R., Hermawati, F., Purbasari, L. A., & Rahmawatiningsih, A. 2018. Profil Anak Indonesia Tahun 2018. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Wardani & Winarni, Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, Volume 2 Nomor 2 365-378 DOI 378 dan Perlindungan Anak KPPPA. Wulandari, R. 2017. Poster Sebagai Media Pendidikan Karakter. SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FIP UM 2017, 375–380. Format Sitasi Wardani, & Winarni, 2021. Mendesain Poster Motivasi Sebagai Media Edukasi Anak-Anak Pemulung dan Dhuafa di Sekolah KAMI, Bekasi Barat. Reswara. J. Pengabdi. Kpd. Masy. 22 365-378. DOI Reswara Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat oleh Universitas Dharmawangsa. Artikel ini bersifat open access yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution NonComm erciaL ShareAlike CC-BY-NC-SA ... so that the language seems flexible or not rigid. Furthermore, Social education poster activities in an effort to shape children's character can be enjoyed by parents of children and students and also become more useful for the environment Puspitasari, et al., 2021;Wardani, & Winarni, 2021. ...Aisyah KhumairoPepsa AnggrilianaThe character was a very important aspect in assessing the quality of human resources and becomes the basic foundation in developing social skills in the future. This article aimed to give an assistance of building the children character through media social of education posters at Karyamukti Village, Sekampung District, East Lampung Regency. One of the media that can be used to improve the children development was visualization media. The researchers used Asset Based Community Development ABCD that utilize the potential asset of students at community. The subject was 20 children at Karyamukti Four stages activities in analyzing program involved preparing program, arrange the program, describing material, and evaluation program. The result showed that the implementation of this activity was effectively and received a large enough participation from the children and the benefits either form children and parents. The successful activities can be seen from the enthusiasm and following of the children to build their own character in participating in this educational poster activity Keywords Children Character, Social Education Poster, Building Children Character Lidia SusantiSinopsis Guru dan Dosen memiliki tugas mengajar, dalam mengajar salah satu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat akan menghasilkan outcome yang tepat, tujuan pembelajaran tercapai, proses pembelajaran efektif dan efisien. Strategi pembelajaran memerlukan perangkat pendukung, dan perangkat pendukung itu adalah motivasi peserta didik. Guru dan dosen perlu memberikan stimulus agar motivasi peserta didik akan muncul, baik secara intrinsic dari dalam diri peserta didik dan secara ekstrinsik factor luar peserta didik. Dalam buku ini menyajikan pentingnya motivasi dalam pembelajaran, salah satu yang dibahas dengan detail adalah motivasi belajar dan motivasi ARCS yang dapat digunakan sebagai perangkat pendukung dalam strategi pembelajaran di kelas. Motivasi ARCS memiliki sintak yang dapat digabungkan dengan strategi pembelajaran apapun yang telah dipilih guru. Dalam buku ini juga disajikan angket motivasi ARCS Keller, 2010 untuk menganalisa tercapainya penggunaan motivasi ARCS di dalam MadaniRisfaisal RisfaisalPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial dan faktor penyebab anak putus sekolah di masyarakat Pattallassang Kabupaten Takalar. Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian social budaya yang jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan cara penentuan sampel melalui teknik Purposive Sampling dengan memilih beberapa informan yang memiliki kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yakni mengetahui tentang Perilaku Sosial Anak Putus Sekolah. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa faktor penyebab anak putus sekolah di masyarakat Pattallassang Kabupaten Takalar Secara umum adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung, factor lingkungan dan dari diri anak itu sendiri. Sementara perilaku sosial anak putus sekolah memperlihatkan bahwa perilakunya cenderung kepada hal-hal bersifat negatif, seperti menjadi lebih nakal, sering keluar malam untuk berkumpul dengan teman-temannya, melakukan tindakan kekerasan, mabuk-mabukan, sampai mengkonsumsi narkoba. Namun, berbeda dengan anak putus sekolah kemudian melakukan aktivitas lain, seperti bekerja dan membantu orang tuanya mereka cenderung melakukan perilaku yang positif. Berbagai upaya juga dilakukan pemerintah setempat dalam mencegah terjadinya anak putus Kunci Perilaku Sosial, Anak Putus Andinnyp>This study aims to investigate the influence of self-concept on academic achievement, the influence of positive thinking on learning achievement as well as the influence of self-concept and positive thinking to mathematics achievement. The method used was a survey method. Population targeted in this study were all students of class XI SMK State Citra, Depok. Samples were taken by simple random sampling technique, as many as 35 students. The research instrument consisted of 2 kinds of mathematics achievement test scores, self-concept and positive thinking a questionnaire. Data were analyzed by multiple regression correlation techniques. Hypothesis testing results show that there is significant self-concept on mathematics achievement, there is the influence of positive thinking on mathematics achievement, and there is the influence of self-concept and positive thinking together on mathematics achievement.

TopPDF PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 1 TERAS PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS - UNS Institutional Repository dikompilasi oleh MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN

Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya. Informasi yang ada pada poster umumnya bersifat mengajak ini adalah ciri – ciri umum dari sebuah poster Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang terdiri atas huruf dan gambar di atas media kertas atau kain yang berukuran pengaplikasiannya dapat dengan cara ditempel pada dinding, tempat umum atau permukaan datar yang lain dengan sifat membidik perhatian mata semaksimal mungkin. Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan lazimnya mempergunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan dapat dibaca secara sambil membahas mengenai ciri-ciri poster, berikut ini adalah sedikit ulasan mengenai syarat sebuah posterPoster wajib mempergunakan bahsa yang mudah kalimat poster harus singkat, padat, jelas, tetapi sebaiknya dikombinasikan dengan bentuk harus mampu menarik minat poster harus mempergunakan bahan yang tidak mudah rusak atau poster sebaiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan serta target itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat poster adalahGambar dibuat mencolok dan sesuai dengan ide yang akan yang digunakan dalam poster harus efektif, sugestif, serta mudah font sebaiknya adalah jenis yang mudah dibaca dan dengan size yang PosterDibuatnya sebuah poster tentu bukan tanpa sebab, tetapi memiliki maksud dan tujuan sendiri. Secara umum tujuan dan maksud dibuatnya poster adalah sebagai media publikasi agar masyarakat bisa membacanya dan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam poster tersebut. Tetapi secara khusus maksud dan tujuan dibuatnya poster tergantung dengan apa yang diinginkan pembuat, bisa untuk tujuan komersil, mencari simpati publik, mencari perhatian masyarakat, dan lain / Macam-Macam PosterJenis poster berdasarkan isinya1. Poster Niaga adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan perniagaan untuk menawarkan suatu barang, atau Poster Kegiatan adalah poster yang berisi suatu kegiatan, seperti kegiatan jalan sehat, senam, Poster Pendidikan adalah poster yang bertujuan untuk Poster Layanan Masyarakat adalah poster untuk pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kesejahteraan Poster berdasarkan tujuannya 1. Poster Propaganda adalah poster yang memilik tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang bermanfaat bagi Poster Kampanye adalah poster yang bertujuan untuk mencari simpati dari masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan Poster 'Dicari' atau "Wanted“ adalah poster yang bertujuan yang memuat orang hilang atau suatu perusahaan yang membutuhkan Poster "Cheescake“adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, seperti bintang rock, artis, penyanyi, Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mempopulerkan suatu film yang diproduksi dalam industri Poster Komik adalah poster yang digunakan untuk mempopulerkan buku-buku Poster Afirmasi adalah poster untuk memotivasi pembacanya, biasanya tentang kepemimpinan, Poster Riset adalah poster untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset sehingga mengundang para pelaku akademik untuk ikut dalam mengapresiasikan kegiatan Poster Kelas adalah poster yang berada didalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang bertujuan untuk mempromosikan Membuat PosterDisini saya tidak akan menjelaskan mengenai bagaimana mendesain menggambar sebuah poster, namun yang akan dijabarkan adalah bagaimana langkah-langkah konseptual dari pembuatan poster itu sendiri. 1. Tentukan Topik & TujuanPertama, Anda harus menentukan apa yang ingin dibahas dalam poster tersebut, apakah membahas produk kecantikan, kegiatan sosial, atau sebuah film animasi. Kemudian, tentukan pula alasan Anda membuat poster tersebut. Anda membuatnya untuk promosi? atau hanya sekedar sosialisasi. Tentunya, poster-poster promosi lebih membutuhkan riset serius dalam hal gambar, kata-kata, dan peletakan daripada sebuah poster sosialisasi program. 2. Buat Kalimat Singkat dan Bersifat Mensugesti Poster biasanya dibaca secara sekilas oleh pengunjung. Sedikit sekali pejalan kaki atau pengendara yang berlama-lama di suatu tempat, hanya untuk membaca sebuah poster. Untuk itu, buatlah kalimat yang singkat agar bisa dibaca hanya dalam waktu beberapa detik saja. Nantinya, melalui bahasa singkat tersebut, maka pesan yang ditulis oleh para pembuat poster bisa tersampaikan dengan baik. Tetapi, jangan sampai kata-kata tersebut malah ambigu dan membuat para pembaca kebingungan. Buatlah kalimat yang jelas serta mensugesti orang untuk membeli atau melakukan sesuatu terutama ketika Anda membuat poster promosi produk. 3. Gunakan GambarGambar merupakan alat penyampai pesan yang paling menarik. Inilah mengapa berbagai poster saat ini menggunakan gambar dengan proporsi jauh lebih besar dibandingkan dengan dengan warna-warna mencolok adalah jenis yang sebaiknya Anda gunakan demi pengunjung yang lebih banyak. 4. Gunakan Media yang TepatMedia tempat ditempelnya poster akan menentukan apakah poster Anda banyak dilihat atau tidak. Jika Anda menempelkan poster di dinding-dinding yang ada di pasar, kemungkinan poster tersebut jauh lebih 'laris' ketimbang jika ditempel pada dinding-dinding PosterBerikut ini terdapat beberapa manfaat poster, diantaranya adalahPertama, untuk memotivasi. Penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi kegiatan belajar sisiwaKedua, sebagai peringatan. Penggunaan poster yang kedua diartikan sebagai suatu peringatan atau menyadarkanKetiga, pengalaman yang kreatif. Sebagai alat bantu mengajar poster memberikan kemungkinan belajar kreatif dan PosterBerikut ini terdapat beberpa kelebihan poster, diantaranya adalahDapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu peserta didik perhatian, dengan demikian mendorong peserta didik untuk lebih giat dipasang atau ditempelkan dimana-mana,sehingga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari dan mengingat kembali apa yang telah menyarankan perubahan tingkah laku kepada peserta didik yang melihatnyaKekurangan PosterBerikut ini terdapat beberpa kekurangan poster, diantaranya adalahSangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang yang melihatnyaKarena tidak adanya penjelasan yang terperinci, maka dapat menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam dan mungkin merugikanSuatu poster akan banyak mengandung arti atau makna kalangan tertentu, tetapi dapat juga menarik bagi kalangan yang pooster terpasang lama di suatu tempat, maka akan berkuurang nilainya, bahkan akan membosankan orang yang membuat poster, terdapat berbagai unsur yang harus diperhatikan. Berikut unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pembuatan poster. 1. Judul Judul poster harus singkat, padat, dan jelas. Judul poster juga harus mencakup keseluruhan isi poster. Selain itu, perhatikan juga ukuran huruf yang digunakan dalam membuat poster. Judul poster sebaiknya dapat terbaca dari jarak sekitar 2 meter. Contoh judul poster yang dapat dibuat adalah Cara Menyikapi Ciri-ciri Pubertas. 2. Informasi Isi Isi poster berisi penjelasan tentang judul poster. Isi poster sebaiknya dibuat dalam bentuk poin-poin sehingga lebih efektif dan efisien. Ukuran huruf yang digunakan dalam isi poster juga harus diperhatikan. Isi poster sebaiknya dapat terbaca dari jarak sekitar 1 meter. Contoh isi poster yang dapat dibuat berdasarkan judul di atas yaitu pengertian pubertas, ciri kelamin sekunder pada pubertas, dan cara menyikapi ciri-ciri Gambar Gambar membuat poster menjadi lebih menarik. Selain itu, gambar juga memperjelas isi poster. Carilah atau buatlah gambar yang sesuai dengan judul poster. Hal tersebut bertujuan agar gambar poster sesuai dan dapat memperjelas isi Sumber Daftar Pustaka Informasi dan gambar yang digunakan dalam pembuatan poster dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber-sumber tersebut dapat berasal dari buku atau internet. Pada bagian sumber daftar pustaka ini, cantumkanlah sumber-sumber pustaka dari isi dan gambar yang digunakan dalam poster. Contoh penulisan daftar pustaka dari buku dengan satu orang penulis sebagai berikut. Nama penulis. Tahun. Nama buku. Kota penerbit Nama penerbit. Nama penulis ditulis nama belakangnya terlebih dahulu, lalu diikuti tanda koma dan nama depan penulis. Judul buku ditulis miring italic.SumberPOSTER Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar - Artikel & MateriPoster adalah - Pengertian, Jenis, Cara Membuat dan Contoh siswa kelas VI

43 Poster yang dipasang didalam kelas memiliki tujuan untuk memotivasi siswa. Maka jenis iklan ini adalah poster . A. kelas B. layanan masyarakat C. niaga D. kesehatan. 44. Di bawah ini yang bukan syarat pembuatan poster ialah . A. Kombinasi antara tulisan dan gambar B. Bertujuan untuk mengedukasi pembaca

Media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk membantu merangsang pikiran, perasaan, kemampuan dan perhatian murid dalam proses belajar mengajar di kelas. Media tersebut dapat berupa alat ataupun bahan pengertian lain, media pembelajaran adalah bahan, alat atau segala sumber daya yang digunakan dalam proses penyampaian informasi guru kepada murid. Baik berbentuk fisik ataupun piranti pembelajaran menjadi penting dalam sebuah proses belajar mengajar. Banyak media belajar yang bisa dipilih, salah satunya poster. Poster bisa menjadi media pembelajaran yang menarik. Dan agar poster tak hanya terlihat menarik tetapi juga efektif, maka sangat perlu membuat poster pembelajaran yang sesuai dengan prinsip desain Sabri dalam Musfiqon, 201285 poster merupakan penggambaran yang ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang biasanya berisi gambar-gambar. Poster merupakan suuatu gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara poster ini memiliki banyak manfaat, diantaranya 1 sebagai penggerak perhatian; 2 sebagai petunjuk; 3 sebagai peringatan, pengalaman kreatif; 3 untuk itu poster memiliki kegunaan, yaitu sebagai berikut 1 memotivasi murid, poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau memotivasi belajar murid; 2 peringatan, berisi tentang peringatan-peringatan terhadap suatu pelaksanaan aturan hukum, sekolah, atau sosial, kesehatan bahkan keagamaan; 3 pengalaman kreatif, melalui poster kegiatan menjadi lebih kreatif untuk membuat ide, cerita, karangan dari sebuah poster yang dasarnya poster merupakan suatu media yang lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual, dan warna untuk dapat mempengaruhi perilaku, sikap seseorang dalam melakukan yang digunakan dalam pembelajaran pada prinsipnya merupakan gagasan yang diwujudkan dalam bentuk ilustrasi obyek gambar yang disederhanakan dan dibuat dengan ukuran besar. Tujuannya untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi, atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa PembelajaranPoster juga bisa menjadi salah satu media pembelajaran. Menggunakan poster untuk pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Pertama, digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini poster digunakan saat guru menerangkan sebuh materi kepada murid poster sebagai media pembelajaran, begitu halnya murid dalam mempelajari materi menggunakan poster yang disediakan oleh guru. Poster yang digunakan ini harus relevan dengan tujuan dan disediakan guru baik dengan cara membuat sendiri maupun dengan cara membeli / menggunakan yang sudah ada. Dalam penggunannya poster di pasang di tengah kelas pada saat dibutuhkan dan di tanggalkan lagi setelah pembelajaran selesai. Misaknya guru membelajarkan murid tentang teknik menulis karangan naratif tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya. Kemudia guru memasang sebuah poster tentang akibat membuang sampah sembarangan. Guru menugaskan murid untuk mengamati poster tersebut lalu kemudian murid diperintahkan untuk membuat karangan berdasarkan poster digunakan di luar pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi murid, sebagai peringatan, ajakan, propaganda atau ajakan untuk melakukan sesuatu yang postitif dan penanaman nilai-nilai sosial dan keagamanaan. Dalam hal ini poster tidak digunakan saat pembelajaran namun di pajang di dalam kelas atau disekitar sekolah di tempat yang strategis agar terlihat dengan jelas oleh ajakan untuk rajin menabung, senantiasa membuang sampah pada tempatnya, mengingatkan untuk melaksanakan ibadah, tidak mencontek, dan lain-lain. Perbedaan antara poster yang digunakan dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran tidak memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaannya hanya pada penyimpanan, dan tema-tema yang dipilih, untuk poster pembelajaran biasanya mengangkat tema-tema yang spesifik sesuai dengan kurikulum, sedangkan poster untuk pajangan biasanya menggunakajn tema-tema umum dan universal sehingga tidak lapuk oleh zaman. Kedua jenis poster tersebut jika dilihat dari teknik dan prinsip-prinsip pembuatannya sama tidak memiliki poster sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan tersendiri. Berikut beberapa kelebihan poster sebagai media pembelajaran 1. Harganya Mempermudah guru untuk menyajikan materi dan mempermudah peserta didik dalam Lebih menarik perhatian Praktis dan mudah dalam Tahan Dapat dipakai sebagai media untuk mempengaruhi tingkah Membuat Poster Pembelajaran Sesuai Prinsip Desain PesanAgar poster pembelajaran terlihat menarik dan bisa efektif, anda perlu membuat poster pembelajaran sesuai prinsip desain pesan. Sebelum membahas bagaimana langkah-langkah membuat poster pembelajaran yang sesuai dengan prinsip desain pesan, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu apa saja prinsip desain pesan pada mempunyai 5 prinsip desain, yaitu keseimbangan, alur baca, penekanan, irama dan kesatuan. Berikut penjelasan dari 5 prinsip desain poster1. Keseimbangan/BalancingKeseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur Alur Baca/MovementAlur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untuk mengarahkan “mata pembaca” dalam menelusuri informasi, dari satu bagian ke bagian yang Penekanan/EmphasisPenekanan bisa dicapai dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan Irama/RhythmIrama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan, pola/pattern Kesatuan/unityBeberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisah sedemikain rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. Misalnya nama gedung tempat acara berlangsung harus dekat dengan teks anda mengetahui prinsip-prinsip desain pada poster, maka anda bisa memulai membuat poster pembelajaran sesuai dengan prinsip desain tersebut. Berikut tips yang bisa anda gunakan untuk membuat poster pembelajaran sesuai prinsip Buat poster yang sesuai dengan materi pembelajaranTips pertama untuk membuat poster pembelajaran yang sesuai dengan prinsip desain adalah sesuaikan dengan materi pembelajaran. Pastikan anda membuat poster yang bisa memuat materi pembelajaran secara singkat namun Buat poster yang mudah dibaca dari kejauhanPoster biasanya dibuat dengan prioritas untuk menunjukkan seseorang akan suatu acara. Informasi penting harus bisa dibaca dari jarak jauh untuk menarik perhatian orang pada poster dengan membuat hierarki dalam poster. Paling tidak, buatlah tiga hal dasar mulai dari Headline judul, Detail, dan Fine Print. Sehingga semua orang bisa mendapatkan informasi lengkap soal itu poster pembelajaran anda letakkan di dalam kelas, pastikan semua murid anda bisa membaca isi poster tersebut, hingga yang duduk di bangku paling Berikan kontrasAnda punya satu kesempatan untuk menarik orang melihat poster. Dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan warna yang kontras dalam poster. Hindari menggunakan warna monokrom dan monotone. Karena hal ini akan membuat poster sulit dibaca dan kurang menarik. Utamanya, gunakan warna yang kontras antara background dan tulisan-tulisan informasi di dalam Perhitungkan ukuran dan tempatTentukan di mana poster tersebut akan dipasang dan ditampilkan. Karena hal ini akan menentukan bagaimana desain poster secara keseluruhan. Mulai dari tampilan, gaya, hingga ukuran dari poster itu Gunakan visual yang besarApakah menggunakan foto, ilustrasi, maupun teks, sebuah visual yang besar dan dominan akan menjadi penentu sebuah poster yang baik. DAn sama seperti teks, visual tersebut haruslah bisa terbaca dari jarak Membuat Worksheet Pembelajaran 1 Halaman yang MenarikWorksheet atau yang biasa kita sebut sebagai Lembar Kerja Siswa LKS adalah salah satu cara untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di Cahyani6. Masukkan Call to actionTujuan dari dibuatnya poster adalah untuk menginformasikan sesuatu pada banyak orang. Cara untuk menyentuh banyak orang adalah dengan mengajak atau mengundang orang, seperti menajak murid untuk gemar membaca misalnya. Karena itulah, call to action sangatlah penting. Ajak mereka untuk lebih banyak membaca Rekomendasi Buku Bacaan untuk Anak SDDalam membaca buku kita juga harus menyesuaikan bahan bacaan tersebut dengan usia pembaca. Nah, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai rekomendasi buku bacaan yang cocok untuk anak Meilina7. Be CreativeDesain poster adalah tempat di mana desainer bisa memiliki banyak kreativitas. Walaupun ada beberapa prinsip di atas yang sebaiknya dilakukan, tapi bukan tidak mungkin untuk “menabrak” beberapa aturan sehingga poster yang anda buat memiliki ciri khas tersendiri.

Penelitianini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan proses pembuatan media pembelajaran system starter siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Purworejo, 2) mendeskripsikan tahap pengembangan media pembelajaran system starter siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Purworejo, 3) mendeskripsikan prosedur pelaksanaan pengembangan media pembelajaran system starter siswa

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 094444 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d821d8ced0c0b79 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Posterjenis ini juga sering disebut poster niaga. Poster riset. Digunakan untuk menginformasikan kegiatan penelitian kepada orang banyak dan biasanya poster jenis ini ditemui di sekolah atau lingkungan pendidikan lainnya. Poster kelas. Bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau informasi atau motivasi kepada siswa dan ditempel di dalam kelas
KBRN Denpasar : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMP di Kota Denpasar yang dipusatkan di SMPN 2 Denpasar, Senin (11/7). Kegiatan yang bertujuan untuk mengenali potensi diri siswa baru,
MatapelajaranKelas : Bahasa Indonesia/XII 4. Hari dan Tanggal : 06 Juni 2022 B. TUJUAN Kuesioner ini bertujuan untuk menghimpun data atau informasi kinerja guru dari peserta didik tentang penguasaan materi, kemahiran dalam pelaksanaan pembelajaran, perilaku sehari-hari, dan komunikasi guru dengan peserta didik. C. PETUNJUK 7.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh model pembelajaran asesmen autentik dengan kovariabel à  motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Gianyar dengan menggunakan rancangan Post Test Only Control Group Design.
PosterKelas. Poster yang bertujuan untuk memberi arahan dan motivasi kepada siswa atau mahasiswa agar rajin mengikuti segala hal yang berkaitan dengan pendidikan atau proses belajar. c. Poster Film. Poster yang digunakan untuk mempromosikan film tertentu, sehingga masyarakat tahu dan tertarik untuk menonton film tersebut. d.
poster kelas bertujuan untuk memotivasi
dha85Ds.
  • 0s13iwkprc.pages.dev/366
  • 0s13iwkprc.pages.dev/878
  • 0s13iwkprc.pages.dev/488
  • 0s13iwkprc.pages.dev/4
  • 0s13iwkprc.pages.dev/111
  • 0s13iwkprc.pages.dev/119
  • 0s13iwkprc.pages.dev/447
  • 0s13iwkprc.pages.dev/886
  • 0s13iwkprc.pages.dev/688
  • 0s13iwkprc.pages.dev/360
  • 0s13iwkprc.pages.dev/223
  • 0s13iwkprc.pages.dev/331
  • 0s13iwkprc.pages.dev/389
  • 0s13iwkprc.pages.dev/275
  • 0s13iwkprc.pages.dev/325
  • poster kelas bertujuan untuk memotivasi